Tentara Israel menghentikan konvoi PBB yang terlibat dalam program vaksinasi polio baru-baru ini di Jalur Gaza dan menahan dua anggota staf untuk diinterogasi.
Rincian insiden, yang terjadi di pos pemeriksaan Al Rashid, terungkap melalui pernyataan Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Palestina Muhannad Hadi.
Hadi menjelaskan bahwa konvoi yang terdiri dari 12 anggota staf PBB, yang pergerakannya sepenuhnya dikoordinasikan dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan rinciannya telah dibagikan kepada mereka sebelumnya, dihentikan dalam perjalanannya ke Gaza Utara untuk mendukung fase ketiga kampanye vaksinasi polio di seluruh Jalur Gaza pada hari Senin (9/9/2024).
“Saat berada di pos pemeriksaan, tim diberitahu bahwa IDF ingin menahan dua anggota staf PBB di konvoi untuk diinterogasi lebih lanjut,” ungkap Hadi seperti dilansir The Guardian, Rabu (11/9).
“Situasi meningkat dengan cepat, dengan tentara mengarahkan senjata mereka langsung ke personel konvoi. Tembakan langsung dilepaskan dan tank serta buldoser mendekat, menyerang, dan merusak kendaraan PBB, membahayakan nyawa staf PBB di dalam kendaraan.”
Lebih lanjut Hadi menuturkan, “Konvoi tetap ditahan di bawah todongan senjata sementara pejabat senior PBB terlibat dengan Otoritas Israel untuk meredakan situasi.”
“Kedua staf terkait akhirnya diinterogasi, satu per satu, dan kemudian dibebaskan. Setelah tujuh setengah jam di pos pemeriksaan, konvoi kembali ke pangkalan tanpa dapat memenuhi misi kemanusiaannya untuk mendukung kampanye polio,” sebut Hadi.
“Insiden ini menyoroti bahaya dan kendala yang dihadapi personel kemanusiaan di Jalur Gaza. Meskipun ada koordinasi harian gerakan kemanusiaan dengan IDF, staf dan aset kami tidak diberikan perlindungan yang memadai, sehingga menghambat pekerjaan kami. Berdasarkan hukum humaniter internasional, perlindungan tersebut wajib.”
Kepala badan utama PBB untuk bantuan kemanusiaan di Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini merespons peristiwa pada Senin dengan mengatakan, “Insiden penting ini adalah yang terbaru dalam serangkaian pelanggaran terhadap staf PBB termasuk penembakan terhadap konvoi dan penangkapan oleh Angkatan Bersenjata Israel di pos pemeriksaan meskipun telah ada koordinasi sebelumnya.”
Insiden Berulang
IDF mengklaim mereka bertindak menyusul intelijen bahwa sejumlah warga Palestina yang mereka incar ada dalam konvoi tersebut. Diakui pula bahwa konvoi tersebut tidak terlibat dalam pengangkutan vaksin polio, namun malah digunakan untuk bertukar personel PBB.
Insiden pada hari Senin menambah panjang kasus-kasus sebelumnya di mana pekerja kemanusiaan, baik Palestina maupun internasional, telah dihadapkan dengan kekerasan yang terkadang mematikan saat mencoba mengirimkan bantuan.
Pejabat senior PBB dan bantuan telah berulang kali mengeluh selama 11 bulan konflik di Jalur Gaza bahwa Israel telah menghalangi upaya mereka, sebuah klaim yang dibantah Israel.
Dalam salah satu insiden paling serius pada bulan April, tujuh pekerja bantuan dari World Central Kitchen, termasuk tiga warga Inggris, tewas dalam serangan Israel terhadap kendaraan mereka.
UNRWA mengatakan bulan lalu 207 stafnya termasuk di antara lebih dari 280 pekerja bantuan yang tewas di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.