Israel Serang Houthi Yaman, Usai Gempur Hamas di Gaza dan Hizbullah Lebanon

Militer Israel mengatakan telah melancarkan serangkaian serangan udara terhadap target-target Houthi di Yaman, yang semakin meningkatkan kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas setelah serangan Israel yang semakin intensif terhadap Gaza dan Lebanon.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (29/9), militer Israel mengatakan puluhan pesawat, termasuk jet tempur, menyerang pembangkit listrik dan fasilitas pelabuhan laut di pelabuhan Ras Isa dan Hodeidah. Serangan itu menewaskan sedikitnya empat orang – satu pekerja pelabuhan dan tiga teknisi listrik – TV Al Masirah yang berafiliasi dengan Houthi melaporkan mengutip pejabat kesehatan seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (30/9/2024).

Serangan udara itu juga menyebabkan pemadaman listrik di sebagian besar wilayah Hodeidah, menurut penduduk.

Serangan itu terjadi sehari setelah Houthi mengatakan mereka menembakkan rudal balistik ke Bandara Internasional Ben Gurion dekat Tel Aviv di Israel.

Houthi, kelompok yang berpihak pada Iran tersebut telah berulang kali meluncurkan pesawat nirawak dan rudal ke Israel serta ke kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah, Teluk Aden, dan Selat Bab al-Mandeb sejak November tahun 2023 lalu, dalam apa yang digambarkannya sebagai kampanye solidaritas dengan warga Palestina yang diserang Israel di Gaza.

“Selama setahun terakhir, Houthi telah beroperasi di bawah arahan dan pendanaan Iran, dan bekerja sama dengan milisi Irak untuk menyerang Israel, merusak stabilitas regional, dan mengganggu kebebasan navigasi global,” pernyataan militer Israel menambahkan.

Dewan Politik Tertinggi Houthi mengatakan pada hari Minggu (29/9) bahwa serangan Israel tidak akan menghentikan “dukungannya terhadap rakyat Palestina”.

“Agresi Israel hanya akan meningkatkan tekad rakyat Yaman untuk melanjutkan pendirian mereka,” kata badan eksekutif tersebut dalam sebuah pernyataan.


Iran dan Hamas Kecam Serangan Israel ke Hamas

Kementerian Luar Negeri Iran juga mengutuk serangan hari Minggu yang menyebabkan kepulan asap tebal ke langit. Juru bicara Nasser Kanaani menyebut serangan udara tersebut “tidak manusiawi” dan menuduh Amerika Serikat sepenuhnya mendukung “kejahatan” Israel.

Secara terpisah, Hamas mengecam serangan itu “dengan kata-kata yang paling keras” dan menyatakan “solidaritas penuh” dengan rakyat Yaman dan gerakan Houthi, menyebut serangan Israel sebagai “eskalasi yang berbahaya”.

Hussain al-Bukhaiti, seorang jurnalis dan analis politik yang berbasis di ibu kota Yaman, Sanaa, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang muncul setelah serangan udara.

Israel sebelumnya menyerang Pelabuhan Hodeidah pada bulan Juli setelah serangan pesawat nirawak Houthi menembus pertahanan udara Israel dan menewaskan seorang warga sipil di Tel Aviv.


Houthi Klaim Capai Israel dengan Rudal Hipersonik

Awal bulan September ini, Houthi, yang menguasai sebagian besar Yaman utara, mencapai Israel tengah dengan apa yang mereka gambarkan sebagai rudal hipersonik. Serangan itu menyebabkan kebakaran, memicu sirene serangan udara dan membuat penduduk berlarian mencari perlindungan di daerah sekitar bandara Ben Gurion.

Selain itu, serangan udara pada hari Minggu (29/9) terjadi saat Israel terus melancarkan serangan mematikan di seluruh Lebanon, yang memaksa hingga satu juta orang mengungsi.

Pada hari Sabtu (28/9), Houthi berduka atas terbunuhnya pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan Israel terhadap daerah padat penduduk di Beirut selatan pada hari Jumat.

Kelompok tersebut juga menuntut agar Israel menghentikan serangannya terhadap Lebanon.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *