Pasukan Israel menembak mati seorang anak perempuan Palestina berusia dua tahun saat mereka melancarkan serangan militer besar-besaran di Tepi Barat yang diduduki.
Kementerian Kesehatan Palestina seperti dikutip dari Al Jazeera, Selasa (28/1/2025) mengatakan Laila al-Khatib meninggal karena luka kritis setelah ditembak di kepala pada Sabtu (25/1) oleh pasukan Israel di daerah Segitiga Martir, Jenin, utara Tepi Barat.
Laporan sejumlah media menyebutkan bahwa ibu dari Laila yang sedang dalam kondisi hamil mengalami luka ringan dalam serangan itu.
Militer Israel mengaku sedang menyelidiki tragedi itu dan mengatakan pasukannya menembaki sebuah gedung setelah menerima informasi intelijen tentang keberadaan militan Palestina.
Berbicara kepada wartawan pada Minggu (26/1), nenek Laila menuturkan keluarganya sedang makan malam ketika penembakan terjadi.
“Ibunya sedang memberinya (Laila) makan (ketika) dia dihantam peluru penembak jitu di kepalanya,” kata sang nenek.
Tentara Israel dalam beberapa tahun terakhir telah melakukan beberapa serangan dan penyerbuan di Jenin, yang telah lama dianggap sebagai simbol perlawanan Palestina. Operasi militer terbaru Israel yang dimulai pada Senin (20/1), sehari setelah gencatan senjata Hamas-Israel diberlakukan di Jalur Gaza, dilaporkan telah menewaskan setidaknya 14 orang.
Secara terpisah pada Sabtu, kantor berita Palestina, Wafa, melaporkan bahwa Ahmad Mahmoud Hashash (42) juga meninggal karena luka-lukanya pada hari yang sama setelah ditembak oleh pasukan Israel selama penyerbuan di kamp pengungsi Balata di Tepi Barat bagian tengah.
Kata Para Mantan Tentara Israel
Sebelum serangan Israel terbaru dimulai pada Senin, pasukan keamanan Otoritas Palestina melakukan operasi selama berminggu-minggu untuk menegaskan kembali kendali di Jenin.
Selain korban jiwa, serangan tentara Israel di Tepi Barat telah menyebabkan kerusakan yang meluas, termasuk hancurnya jalan-jalan utama dan rumah-rumah warga Palestina.
Breaking the Silence, sebuah kelompok yang terdiri dari mantan tentara Israel yang menyerukan diakhirinya pendudukan Israel di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza, mengatakan minggu lalu bahwa Jenin terancam mengalami kehancuran seperti yang terjadi di Jalur Gaza, lengkap dengan serangan udara dan penghancuran infrastruktur.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim operasi yang dinamakan “Tembok Besi” ini bertujuan untuk memberantas terorisme.