Netanyahu Akan Temui Trump di AS pada 4 Februari 2025, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diundang untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Gedung Putih pada tanggal 4 Februari 2025.

Informasi ini disampaikan oleh kantor perdana menteri Netanyahu dalam sebuah pernyataan pada Selasa (28/1/2025).

Sebelumnya, berbicara kepada wartawan di atas Air Force One, Trump mengatakan bahwa Netanyahu akan melakukan perjalanan ke Washington D.C untuk bertemu dengannya tetapi tidak mengatakan kapan pertemuan itu akan berlangsung.

Gedung Putih mengatakan, Trump menyampaikan undangan kepada Perdana Menteri Israel Netanyahu untuk bertemu di Gedung Putih awal minggu depan.

“Rincian tentang tanggal dan waktu akan menyusul setelah diselesaikan,” kata Gedung Putih, dikutip dari laman Japan Today, Rabu (29/1).

Pertemuan itu akan berlangsung di tengah gencatan senjata enam minggu yang rapuh yang telah menghentikan sementara pertempuran selama 15 bulan antara Israel dan kelompok militan Hamas di Gaza.

Trump juga mengatakan bahwa ia ingin Mesir menerima warga Palestina dari Gaza, tempat sebagian besar penduduk telah mengungsi akibat tanggapan militer Israel terhadap serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober 2023.

“Saya berharap dia mau menerima sebagian. Kami banyak membantu mereka, dan saya yakin dia bisa membantu kami,” kata Trump tentang Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi.

“Saya ingin mereka tinggal di daerah yang memungkinkan mereka hidup tanpa gangguan, revolusi dan kekerasan,” kata Trump tentang warga Palestina di Gaza.


Gagasan Donald Trump

Komentar Trump muncul setelah ia melontarkan gagasan pada akhir pekan bahwa Mesir dan Yordania, yang berbatasan dengan Israel dan wilayah Palestina yang diduduki di selatan dan timur, harus menerima warga Palestina dari Gaza karena “hampir semuanya dihancurkan dan orang-orang sekarat di sana.”

Presiden AS yang baru mengatakan bahwa ia mengajukan permintaan tersebut melalui panggilan telepon dengan Raja Yordania Abdullah.

Yordania sudah menjadi rumah bagi beberapa juta warga Palestina, sementara puluhan ribu tinggal di Mesir.

Kedua negara itu menolak gagasan Trump dan mengatakan mereka harus menerima warga Palestina dari Gaza, tempat serangan militer Israel telah menyebabkan krisis kemanusiaan dan menewaskan puluhan ribu orang.

Saran tersebut juga ditolak oleh Hamas, kelompok militan Palestina yang menguasai Gaza dan Presiden Palestina yang didukung Barat yaitu Mahmoud Abbas.

Keyword Terkait:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *